MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Negara
Indonesia ialah salah satu wilayah yang terbentuk dengan adanya unsur penduduk
didalamnya. Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk
terbesar ke 4 didunia setelah Amerika Serikat. Selain memiliki jumlah penduduk
yang besar, Indonesia juga memiliki wilayah kepulauan yang luas. Namun, tidak
meratanya penduduk membuat Indonesia mengalami permasalahn terkait dengan hal
kependudukan. Selain itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur
kependudukan dan lain-lain membuat masalah kependudukan di Indonesia semakin
kompleks sehingga menjadi perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia
Indonesia. Permasalahan kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A.
Demografis
1.
Besar Jumlah Penduduk (Over Population)
Seperti yang telah
disebutkan di awal bahwa Indonesia berada pada posisi ke 4 terbesar di dunia
setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan ke 4 adalah Indonesia
dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai angka 254,9 jiwa (www.bps.go.id).
dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Besarnya
jumlah penduduk dapat memberikan tekanan penduduk terhadap daya dukung
lingkungan yang mana hal ini menjadi masalah yang rumit. Pertama adalah membuat
tempat tinggal, merupakan salah satu kepentingan yang terkait dengan
permasalahan lingkungan. Kedua adalah penyediaan lapangan pekerjaan dimana
kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk bekerja mencari nafkah namun
lapangan pekerjaan sangat mini, yang mana menjadi masalah adalah penduduk lebih
senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari
pekerjaan dari pada membuka lapangan pekerjaan, hal ini menyebabkan masalah
baru yakni munculnya pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi maka
ratio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang
besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan
tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
2. Tingkat Pertumbuhan
Penduduk yang Tinggi
Jumlah
penduduk yang tinggi memiliki faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah
laju pertumbuhan penduduk yang mana membuat pertambahan jumlah penduduk semakin
meningkat. Naiknya jumlah penduduk membawa dampak bagi kependudukan di
Indonesia. Dalam penentuan kebijakan, banyak yang perlu dipertimbangkan baik
dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum
dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan
yang ada di Indonesia.
3.
Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Kepadatan
penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas
wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Persebaran penduduk di Indonesia
antar provinsi satu dengan lainnya tidak merata. Di Indonesia terjadi
konsetrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa, padahal Pulau Jawa hanya
memiliki 127.569 km2 dibandingkan dengan Pulau Kalimantan yang memiliki luas
574.194 km2. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi,
trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah.
Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada
permasalahan pemerataan pembangunan.
Faktor
faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk dianranya sebagai
berikut:
1.
Kesuburan tanah pada area penduduk karena dapat
digunakan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2.
Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, dingin,
atau basah tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3.
Topografi atau bentuk permukaan tanah yang umumnya
masyarakat gunakan sebagai tempat tinggal di daerah datar
4.
Sumber air
5.
Perhubangan atau transportasi
6.
Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan,
dll.
B. Non Demografis Bersifat Kualitatif
1.
Tingkat
Kesehatan Penduduk yang Rendah
Dalam hal
kesehatan yang akan menjadi sorotan gambaran tingkat kesehatan adalah angka
kematian bayi. Besar dan kecilnya kematian yang terjadi dapat menunjukan
kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat. Selain itu, pengukuran
tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup
manusia di Indonesia. Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan hidup
orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan
hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas
kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan
tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat
dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka
pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi.
2. Rendah Tingkat Pendidikan
Kesadaran
masyarakat akan pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa
wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain
bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun
bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas
mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh
berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011
pun rata-rata pendidikan bangsa
Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana
tingkatpendidikan di
Indonesia. namun, tingkat pendidikan bukanlah
satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara.
Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. seseorang yang memiliki
tingkat pendidikan tinggi diharapkan memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang yang
memiliki pendidikan tinggi namun tetap menjadi penggangguran. Orang yang
menganggur menjadi beban bagi orang lain,
kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan
berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam
bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang
signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
3. Jumlah Penduduk Miskin yang Tinggi
Kemiskinan
menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Lebih dari 30 juta rakyat
Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal, Indonesia merupkan negara
yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang shingga Merauke.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial yang terlihat jelas
di Indonesia. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat
banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan
kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal
utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia yang merdeka
seutuhnya.