Selasa, 20 Maret 2018

“Coral Triangle Papua New Guinea"



Coral Triangle merupakan kawasan yang terdapat hamparan laut yang melintasi samudera pasifik yang dikenal oleh para pecinta lingkungan hidup sebagai kawasan yang memiliki kehidupan laut yang melimpah serta keanekaragaman hayati yang signifikan. Luas kawasan Coral tiangle mencakup sebagian bahkan seluruh wilayah baik daratan maupun lautan di enam negara dimana salah satunya merupakan Papua New Guinea. Luas kawasan Coral Triangle hanya 1,6% dari total luas lautan di bumi. Coral Triangle merupakan rumah bagi 76% spesies karang, 37% spesies ikan karang, 53% terumbu karang dunia. Selain itu Coral Triangle juga menjadi kawasan area pertumbuhan remaja untuk tuna serta spesies ikan komersial lainnya yang mana memeberikan keuntungan sosial global, pendapatan, rekreasi, dan budaya serta makanan bagi 360 juta penduduk sekitar Coral Triangle, khususnya 120 juta penduduk yang tinggal dekat garis pantai wilayah tersebut. Selain itu, sumber daya tersebut juga mejadi pelindung kawasan garis pantai serta penghuni-penghuninya dari kerusakan yang merupakan dampak peristiwa cuaca ekstrim yang ada.

Papua New Guinea memiliki total luas lahan 462,000 km^2. Papua New Guinea juga memiliki luas garis pantai 17.000 km^2. Secara segi topografi, Papua New Guinea memiliki area pegunungan seluas 4.500 meter pada area dataran tinggi, hutan hujan di area dataran rendah, savana, dan rawa yang membentang sejauh ratusan kilometer di sepanjang dataran pantai.
Selain itu, Kawasan Papua New Guinea dikelilingi oleh tiga badan lautan utama yakni Laut Bismarck di utara, Laut Solomon di utara dan timur serta Lautan Koral di selatan dan timur. Selain itu, badan laut samudera utama dari perairan teluk papua yang luas terletak di antara Papua New Guinea dan autralia.
Di dalam kawasan Papua New Guinea terdapat tatanan ekosistem baik ekosistem laut maupun daratannya. Ekosistem terumbu karang, hutan bakau, dan lahan basah delta serta beberapa ekosistem bumi yang beragam (Nicolls 2004). Papua New Guinea memiliki lebih dari 14.500 km^2 area terumbu karang atau 6% dari jumlah keseluruhan area terumbu karang dunia.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdapat berbagai jenis karang di Papua New Guinea. Dimana membuat perairan Papua New Guinea mungkin telah menjadi rumah bagi lebih dari 500 spesies karang batu, dimana di area Teluk Kimbe yakni pada kawasan pantai utara Britania Baru tercatat 860 spesies ikan karang. Teluk Milne pada ujung timur daratan utama terdapat sedikitnya 511 spesies karang keras serta lebih dari 1.100 spesies ikan karang. Hal tersebut membuat kawasan Papua New Guinea menjadi rumah bagi berbagai jenis spesies dengan lingkungan lautnya mulai dari lahan basah yang merupakan area pasang surut serta muara ke cekungan laut dalam. Papua New Guinea memiliki kondisi air laut yang mengalami penggabungan air laut dengan air tawar cenderung terasa berada di area tinggi pada sungai-sungai besar yang ada di kawasan tersebut. Terjadinya penggabungan  air laut serta air yang keruh ini mempengaruhi distribusi karang yang ada pada kawasan tersebut.
Pada tahun 1994, dilakukan kegiatan konservasi alam Asia serta program pasifik yang telah mendanai penilaian ekologi yang cepat pada terumbu karang Teluk Kimbe di provinsi Britain Baru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Australia, Papua New Guinea dan Amerika Serikat (Holthus. 1994). Studi tersebut melakukan survei pada 78 situs secara keseluruhan, serta mengumpulkan informasi rinci mengenai tingkat kelimpahan serta distribusi spesies karang di 39 situs (Maragos. 1994), dan menemukan 345 spesies karang di 39 lokasi ini.
Penemuan tersebut menguatkan survei-survei rinci lain yang telah dilakukan di berbagai negara lain. Jumlah spesies karang ini merupakan yang tertinggi dari yang pernah dilaporkan sebelumnya pada area yang bisa dianggap sebagai daerah yang begitu kecil (Maragos. 1994). Faktanya, dua pertiga dari terumbu karang yang disurvei menunjukkan tingkat jumlah karang hidup yang tinggi (lebih dari 50%) dan situs individu memiliki tingkat tutupan karang yang melebihi 75% (Holthus dan Maragos 1994). Temuan tersebut menunjukkan bahwa terumbu karang di lokasi ini berada dalam keadaan yang hampir murni pada saat penelitian dilakukan.
Dari pembahasan diatas dapat terlihat jelas seberapa pentingnya lingkungan global terumbu karang di Papua New Guinea bagi penduduk lokalnya, hal tersebut dikarenakan perikanan karang merupakan sumber utama makanan dan pendapatan bagi banyak komunitas pesisir di Papua New Guinea. Kawasan terumbu karang tersebut mengandung habitat pembibitan dan makan untuk banyak spesies laut. Dari hal-hal tersebut apabila dapat dikelola dengan tepat, karang tersebut dapat menjadi sumber utama yang berkelanjutan dari sumber daya laut. Terumbu karang tersebut juga dapat melindungi penduduk lokal dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan gelombang badai, serta garis pantai dari erosi.

Daftar Pustaka
2014. “State Of Coral Triangle: Papua New Guinea”. Philippines: Coral Triangle
Initiative
Magdalena.M,Tetty. ”Jurnal: Kepentingan Indonesia Aktif dalam Coral Triangle
Initiative”. Pekanbaru: Universitas Riau

Ibtisamah Qomala Apriliani
08161032