Coral
Triangle merupakan kawasan yang terdapat hamparan laut yang melintasi samudera
pasifik yang dikenal oleh para pecinta lingkungan hidup sebagai kawasan yang memiliki
kehidupan laut yang melimpah serta keanekaragaman hayati yang signifikan. Luas
kawasan Coral tiangle mencakup sebagian bahkan seluruh wilayah baik daratan
maupun lautan di enam negara dimana salah satunya merupakan Papua New Guinea. Luas
kawasan Coral Triangle hanya 1,6% dari total luas lautan di bumi. Coral
Triangle merupakan rumah bagi 76% spesies karang, 37% spesies ikan karang, 53%
terumbu karang dunia. Selain itu Coral Triangle juga menjadi kawasan area
pertumbuhan remaja untuk tuna serta spesies ikan komersial lainnya yang mana
memeberikan keuntungan sosial global, pendapatan, rekreasi, dan budaya serta makanan
bagi 360 juta penduduk sekitar Coral Triangle, khususnya 120 juta penduduk yang
tinggal dekat garis pantai wilayah tersebut. Selain itu, sumber daya tersebut
juga mejadi pelindung kawasan garis pantai serta penghuni-penghuninya dari
kerusakan yang merupakan dampak peristiwa cuaca ekstrim yang ada.
Papua
New Guinea memiliki total luas lahan 462,000 km^2. Papua New Guinea juga
memiliki luas garis pantai 17.000 km^2. Secara segi topografi,
Papua New Guinea memiliki area pegunungan seluas 4.500 meter pada area dataran
tinggi, hutan hujan di area dataran rendah, savana, dan rawa yang membentang
sejauh ratusan kilometer di sepanjang dataran pantai.
Selain
itu, Kawasan Papua New Guinea dikelilingi oleh tiga badan lautan utama yakni
Laut Bismarck di utara, Laut Solomon di utara dan timur serta Lautan Koral di
selatan dan timur. Selain itu, badan laut samudera utama dari perairan teluk
papua yang luas terletak di antara Papua New Guinea dan autralia.
Di
dalam kawasan Papua New Guinea terdapat tatanan ekosistem baik ekosistem laut
maupun daratannya. Ekosistem terumbu karang, hutan bakau, dan lahan basah delta
serta beberapa ekosistem bumi yang beragam (Nicolls 2004). Papua New Guinea
memiliki lebih dari 14.500 km^2 area terumbu karang atau 6% dari jumlah
keseluruhan area terumbu karang dunia.
Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdapat berbagai
jenis karang di Papua New Guinea. Dimana membuat perairan Papua New Guinea
mungkin telah menjadi rumah bagi lebih dari 500 spesies karang batu, dimana di
area Teluk Kimbe yakni pada kawasan pantai utara Britania Baru tercatat 860
spesies ikan karang. Teluk Milne pada ujung timur daratan utama terdapat
sedikitnya 511 spesies karang keras serta lebih dari 1.100 spesies ikan karang.
Hal tersebut membuat kawasan Papua New Guinea menjadi rumah bagi berbagai jenis
spesies dengan lingkungan lautnya mulai dari lahan basah yang merupakan area
pasang surut serta muara ke cekungan laut dalam. Papua New Guinea memiliki
kondisi air laut yang mengalami penggabungan air laut dengan air tawar
cenderung terasa berada di area tinggi pada sungai-sungai besar yang ada di
kawasan tersebut. Terjadinya penggabungan
air laut serta air yang keruh ini mempengaruhi distribusi karang yang
ada pada kawasan tersebut.
Pada
tahun 1994, dilakukan kegiatan konservasi alam Asia serta program pasifik yang telah
mendanai penilaian ekologi yang cepat pada terumbu karang Teluk Kimbe di
provinsi Britain Baru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Australia, Papua New
Guinea dan Amerika Serikat (Holthus. 1994). Studi tersebut melakukan survei
pada 78 situs secara keseluruhan, serta mengumpulkan informasi rinci mengenai
tingkat kelimpahan serta distribusi spesies karang di 39 situs (Maragos. 1994),
dan menemukan 345 spesies karang di 39 lokasi ini.
Penemuan
tersebut menguatkan survei-survei rinci lain yang telah dilakukan di berbagai
negara lain. Jumlah spesies karang ini merupakan yang tertinggi dari yang
pernah dilaporkan sebelumnya pada area yang bisa dianggap sebagai daerah yang
begitu kecil (Maragos. 1994). Faktanya, dua pertiga dari terumbu karang yang
disurvei menunjukkan tingkat jumlah karang hidup yang tinggi (lebih dari 50%)
dan situs individu memiliki tingkat tutupan karang yang melebihi 75% (Holthus
dan Maragos 1994). Temuan tersebut menunjukkan bahwa terumbu karang di lokasi
ini berada dalam keadaan yang hampir murni pada saat penelitian dilakukan.
Dari
pembahasan diatas dapat terlihat jelas seberapa pentingnya lingkungan global
terumbu karang di Papua New Guinea bagi penduduk lokalnya, hal tersebut
dikarenakan perikanan karang merupakan sumber utama makanan dan pendapatan bagi
banyak komunitas pesisir di Papua New Guinea. Kawasan terumbu karang tersebut mengandung
habitat pembibitan dan makan untuk banyak spesies laut. Dari hal-hal tersebut
apabila dapat dikelola dengan tepat, karang tersebut dapat menjadi sumber utama
yang berkelanjutan dari sumber daya laut. Terumbu karang tersebut juga dapat
melindungi penduduk lokal dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh gelombang
tinggi dan gelombang badai, serta garis pantai dari erosi.
Daftar Pustaka
2014. “State Of Coral Triangle: Papua New
Guinea”. Philippines: Coral Triangle
Initiative
Magdalena.M,Tetty. ”Jurnal: Kepentingan
Indonesia Aktif dalam Coral Triangle
Initiative”. Pekanbaru:
Universitas Riau
Ibtisamah Qomala Apriliani
08161032
Tidak ada komentar:
Posting Komentar