Rabu, 19 Oktober 2016

Keterkaitan Produk Perencanaan dalam Komputasi Perencanaan

komunikasi secara umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga mudah di pahami. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut Communication atau Communis yang berarti sama yang mana memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang di maksud dapat di pahami.

Selain itu terdapat pengertian komunikasi menurut para ahli, yang pertama perngertian komunikasi menurut definisi James A.F.Stoner komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan pemindahan pesan. kedua menurut Prof. Drs. H.A.W. Windjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. sedangkan yang ke tiga, menurut definisi William F.Gluek yang menjelaskan bahwa komunikasi dapat di bagi menjadi dengan dua bentuk, yakni Interpersonal Communications (Komunikasi antar pribadi) yang merupakan proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil, yang kedua adalah Organization Communications yang meupakan proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak dalam suatu organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga- lembaga di luar yang ada hubungan.

Dalam bidang Prencanaan Wilayah dan Kota terdapat beberapa bentuk komunikasi, yaitu komunikasi lisan, komunikasi tertulis dan komunikasi visual. Komunikasi lisan merupakan bentuk komunikasi yang sering digunakan oleh seorang Planner pada saat berinteraksi dengan masyarakat pada saat menyampaikan aspek-aspek yang ingin di sampaikan dengan tujuan sang pendengar mengerti dengan apa yang telah disampaikan. Komunikasi tertulis adalah bentuk komunikasi yang di gunakan pada saat seorang Planner ingin menyampaikan sebuah pesan namun sang Planner dan pendengar terhalang oleh suatu jarak sehingga Planner harus mengirim informasinya melalui media prantara agar sang Planner dan pendegar dapat melakukan komunkasi, salah satu contohnya pengiriman informasi berupa data-data yang dikirim via Email. Terakhir adalah komunikasi visual yang di gunakan Planner untuk membantu menyampaikan pesan kepada pendengar,  misalnya dalam melakukan presentasi tentang menyampaikan peta wilayah.

Sumber:http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-komunikasi-tujuan-fungsi-manfaatnya.html )

Berbicara mengenai peta, pada zaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam prencanaan pembangunan di berbagai bidang salah satunya bidang Tata Ruang dan wilayah.Peta dapat dikatakan adalah komunikasi dalam bentuk visualisasi dalam bidang prencanaan. peta sangatlah penting sebagai wacana awal untuk pembangunan didalam prencanaan.

Sumber:http://mgskoputasipwk.blogspot.co.id/2015/11/komunikasi-dan-peta.html )

Macam-macam peta yang perlu diketahui melalui suatu tinjauan diantaranya:
1. Ditinjau dari sumber datanya.
  • Base Map (peta dasar) adalah peta yang sumber datanya di hasilkan langsung dari lapangan.
  • Derived Map (peta turunan) peta yang mengacu pada peta yang ada sehingga hanya perlu melakukan pengecekan dan tidak memerlukan survei.
2. Ditinjau dari isinya.
  • Peta umum, adalah peta yang menggambarkan keadaan fisik maupun sosial ekonomi secara umum yang mana banyak menampilkan data seperti kota, sungai, danau, pegunungan, jalan raya, pelabuhan, bandar udara, dan lain-lain.
  • Peta khusus (Tematik), adalah peta yang menggambarkan kenampakan- kenampakan tertentu dimuka bumi seperti peta iklim, peta tanah, peta persebaran hasil tambang dan lain- lain.
3. Ditinjau dari bentuknya.
  • Peta datar (peta biasa) adalah peta yang digambarkan pada bidang datar atau hanya tampam seperti dilihat dari atas.
  • Peta timbul (peta relief). adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi sesuai dengan aslinya atau digambarkan dalam bentuk tiga dimensi.
  • Peta digital (peta elektronik) adalah peta yang disajikan melalui media elektronik komputer, TV, LCD dan lain-lain.
4. Ditinjau dari skalanya.
  • Peta kadaster, memiliki skala 1:100 hingga 1:5000
  • Peta skala besar, memiliki skala 1:5.000 hingga 1:250.000.
  • Peta skala sedang, memiliki skala 1:250.000 hingga 1:500.000.
  • Peta skala kecil, memiliki skala 1:500.000 hingga 1:1.000.000
  • Peta Geografis, memiliki skala lebih kecil dari 1:1.000.000
  • (Sumber: http://ghozaliq.com/macam-macam-peta/)
  • (http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.co.id/2015/12/macam-macam-peta-dan-fungsi-peta.html)
Unsur- unsur peta diantaranya: Judul Peta, orientasi arah, legenda peta, insert peta, garis lintang garis bujur, skala peta, sumber peta, tahun pembuatan peta, simbol kenampakan alam buatan.
(http://www.berpendidikan.com/2015/06/unsur-unsur-peta-terlengkap.html)

Bedasarkan tiga aturan tentang tata ruang di Indonesia :
produk perencanaan tata ruang
Produk Rencana Tata Ruang Berdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

Produk Perencanaan Tata Ruang Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman penyusunan Rencana tata Ruang Kawasan Perkotaan.
Kepmen Kimpraswil no 327/KPTS/M/2002 tentang penyusunan kawasan Perkotaan merupakan salah satu dari enam lampiran yang disusun dan dikeluarkan oleh departemen Kimpraswil. Produk – produk yang dimuat oleh aturan ini mencakup :
  1. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan (RSTRKPM)
  2. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP)
  3. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP)
  4. Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP)

Dari beberapa studi literatur permasalahan dari adanya perkembangan regulasi tata ruang di Indonesia yang terjadi antara lain :

1. Permasalahan prosedur antara lain, Apakah Peraturan Menteri mempunyai kekuatan hukum mengikat publik, karena hukum tata ruang operasionalnya adalah setingkat menteri.
2. Permasalahan substansi antara lain, substansi peraturan daerah yang satu rawan menimbulkan friksi dengan daerah lain.
3. Kerancuan, salah satunya Permendagri mengkategorikan produk rencana tata rung terdiri dari : RTRW Prop. Dati I; RTRW Kab/Kota Dati II; RDTR Kota; dan RTR sedangkan KepMen. PU mengkategorikan atas : RSTRKPM, RUTRKPM, RDTRKP, dan RTRKP. Adapun Undang – undang tata ruang yang sekarang terlihat lebih banyak dibagi dalam rencana rinci.
4. Peraturan yang lama dan masih dipakai belum mengakomodasi perkembangan mutakhir, sehingga di lapangan muncul berbagai penafsiran yang didasarkan pada kepentingan daerah masing – masing.
(http://www.radarplanologi.com/2015/11/hierarki-produk-perencanaan-tata-ruang-di-Indonesia.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar